JAKARTA - Santiago Bernabeu kembali jadi saksi ketajaman Kylian Mbappe. Dua gol dari titik putih yang dicetak sang penyerang memastikan Real Madrid membalikkan keadaan dan menang 2-1 atas Marseille pada laga Liga Champions 2025/2026, Rabu (17 September 2025).
Mbappe tidak hanya menjadi penentu kemenangan, tetapi juga mengirim pesan penting tentang mentalitas Los Blancos di kompetisi elite Eropa.
Marseille Bikin Kejutan, Real Madrid Bangkit
Pertandingan dimulai dengan tensi tinggi. Dukungan penuh suporter Bernabeu sempat teredam ketika tim tamu, Marseille, lebih dulu membuka keunggulan pada menit ke-22 melalui Timothy Weah. Gol itu lahir dari serangan balik cepat yang membuat lini belakang Madrid lengah.
Namun, ketertinggalan tersebut tidak membuat Madrid kehilangan arah. Hanya tujuh menit berselang, peluang emas datang lewat pelanggaran di kotak terlarang. Mbappe yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna, menyamakan skor 1-1 pada menit ke-29.
Semangat Liga Champions di Bernabeu
Setelah menyumbang gol pertama, Mbappe menegaskan mentalitas juara yang selalu melekat pada Madrid.
“Kami membawa semangat Liga Champions ke Bernabeu. Kami selalu berharap untuk menang, dan hari ini kami berhasil melakukannya,” ujar Mbappe, dikutip dari laman resmi klub.
Madrid terus menekan hingga akhir pertandingan. Meski kehilangan Dani Carvajal yang diganjar kartu merah pada menit ke-72, Los Blancos tidak menyerah. Tekanan mereka akhirnya membuahkan hasil ketika wasit menunjuk titik putih lagi pada menit ke-81 akibat handball kontroversial dari Facundo Medina.
Mbappe kembali maju, dan sekali lagi berhasil memperdaya kiper lawan. Gol keduanya itu menjadi penentu kemenangan 2-1 bagi Real Madrid.
Catatan Emas Mbappe: 50 Gol untuk Real
Kedua penalti tersebut tidak hanya berarti bagi tim, tetapi juga bagi perjalanan karier Mbappe di Madrid. Gol ganda itu membuat koleksinya kini mencapai 50 gol bersama Real Madrid, sebuah pencapaian impresif mengingat ia baru semusim lebih berseragam Los Blancos.
Selain itu, UEFA menobatkan Mbappe sebagai man of the match. Meski demikian, sang bintang menegaskan bahwa dirinya tidak merasa terbebani dengan status maupun ekspektasi besar yang selalu melekat.
“Saya hanya ingin membantu tim, baik mencetak gol, menekan lawan, maupun memberikan assist,” kata Mbappe usai pertandingan.
Kontroversi Penalti Kedua
Momen paling dibicarakan dalam laga ini tentu adalah penalti kedua Madrid. Bola terlihat mengenai tangan Facundo Medina di dalam kotak penalti. Marseille sempat melakukan protes keras, namun keputusan wasit tidak berubah.
Mbappe sendiri memilih untuk tidak terlibat dalam perdebatan panjang.
“Kalau penalti diberikan, saya akan ambil dan mencetak gol,” ujarnya singkat.
Sikap dingin tersebut kembali memperlihatkan betapa tenangnya pemain asal Prancis itu dalam menghadapi situasi krusial.
Real Madrid Masih Perkasa Meski Bermain 10 Orang
Satu hal yang patut dicatat adalah bagaimana Madrid mampu mempertahankan keunggulan meski hanya bermain dengan sepuluh pemain setelah Carvajal dikeluarkan. Soliditas pertahanan, ditambah konsistensi gelandang dalam menjaga tempo, membuat Marseille kesulitan menciptakan peluang berarti hingga peluit panjang dibunyikan.
Kemenangan ini bukan hanya menambah tiga poin, tetapi juga mengirim pesan bahwa Madrid tetap menjadi salah satu kandidat kuat juara Liga Champions musim ini.
Jadwal Padat Menanti Los Blancos
Selepas kemenangan atas Marseille, Real Madrid sudah ditunggu jadwal padat di liga domestik. Mereka akan menjamu Espanyol pada Sabtu (20 September 2025), kemudian melawat ke markas Levante pada 23 September. Puncaknya, derby Madrid kontra Atletico dijadwalkan pada 27 September, sebuah laga yang selalu sarat gengsi.
Sementara di ajang Liga Champions, Madrid akan menghadapi perjalanan panjang ke Kazakhstan untuk menantang Kairat pada 30 September mendatang. Laga itu akan menjadi ujian konsistensi bagi skuad asuhan Carlo Ancelotti dalam mempertahankan tren positif di Eropa.
Penutup: Bernabeu dan Aura Juara
Kemenangan 2-1 atas Marseille sekali lagi membuktikan mengapa Santiago Bernabeu kerap disebut sebagai benteng mentalitas juara. Bahkan ketika menghadapi kesulitan — tertinggal lebih dulu, kehilangan pemain akibat kartu merah, dan mendapat tekanan lawan — Real Madrid tetap menemukan cara untuk meraih tiga poin.
Dan di balik semua itu, ada sosok Kylian Mbappe yang berdiri sebagai pembeda. Dengan dua golnya, ia bukan hanya memastikan kemenangan, tetapi juga mengukuhkan peran sebagai ikon baru Los Blancos di Liga Champions.