JAKARTA - Barcelona kembali menghadapi badai cedera yang tak kunjung reda. Bek muda Landry Farre dipastikan menepi cukup lama akibat cedera ligamen lutut kolateral lateral kanan.
Kondisi ini menjadi pukulan telak bagi Hansi Flick, yang tengah mencoba menambal rapuhnya lini pertahanan Blaugrana.
Farre sejatinya diproyeksikan naik ke tim utama sebagai pengganti darurat Xavi Espart, yang sebelumnya juga cedera. Namun, niat memperkuat kedalaman skuad dari pemain muda ini harus tertunda akibat nasib sial sang bek.
Krisis di Sisi Kanan Pertahanan
Absennya Farre menciptakan kekhawatiran mendalam di posisi bek kanan. Stok pemain pelapis kini menipis, sementara jadwal kompetitif Barcelona masih padat. Flick harus mencari solusi cepat agar lini belakang tetap stabil.
“Tes yang dilakukan telah menunjukkan bahwa pemain Barca Atletic Landry Farre mengalami cedera pada ligamen kolateral lateral lutut kanannya,” bunyi pernyataan resmi klub via MD. “Dia akan mengikuti perawatan konservatif dan perkiraan waktu pemulihan akan memakan waktu antara 3 dan 4 bulan,” lanjut pernyataan tersebut.
Dengan kehilangan dua bek kanan muda dalam waktu berdekatan, rencana regenerasi kilat tim menjadi terganggu. Juliano Belletti, pelatih Barca Atletic, juga merasakan dampak domino ini pada tim cadangan.
Dampak pada Pemulihan dan Momentum Farre
Farre sebenarnya tengah naik daun setelah menembus skuad senior musim panas lalu. Cedera ini menghentikan momentum penting bagi bek jebolan akademi Barca sejak usia tujuh tahun. Meski tidak memerlukan operasi, proses pemulihan tetap lama dan menuntut kesabaran ekstra.
Pukulan ini juga berimbas pada persiapan mental pemain. Kehadiran Farre di tim utama diharapkan bisa menambah fleksibilitas lini pertahanan. Kini, ia harus fokus pada rehabilitasi untuk kembali unjuk kemampuan di level tertinggi.
Opsi Terbatas di Lini Belakang
Dengan Jules Kounde yang belum sepenuhnya fit, dan Eric Garcia sebagai opsi cadangan, kedalaman skuad Barcelona di posisi bek kanan berada di titik nadir. Flick harus kreatif memutar skema atau mengandalkan pemain yang tidak biasa menempati posisi ini.
Kondisi ini menjadi ujian berat bagi Barcelona yang masih menjalani kompetisi La Liga dan ajang Eropa. Setiap pertandingan kini menuntut disiplin tinggi dari sisa lini belakang. Situasi ini juga menyoroti pentingnya manajemen cedera dan rotasi pemain di tengah padatnya jadwal.
Tantangan Bagi Hansi Flick
Absennya Farre dan Espart secara bersamaan membuat Flick harus menemukan keseimbangan baru. Sistem pertahanan Barcelona kini membutuhkan koordinasi ekstra, terutama menghadapi tim-tim yang agresif menyerang sayap kanan.
Flick harus mengoptimalkan pemain yang tersedia sambil memantau proses pemulihan Farre. Strategi jangka pendek dan rotasi cerdas menjadi kunci agar Blaugrana tidak kehilangan stabilitas di sisa musim ini.
Badai cedera ini juga menambah tekanan bagi manajemen klub. Mereka harus menyiapkan opsi cadangan atau bahkan mempertimbangkan panggilan mendadak dari tim B untuk mengisi kekosongan yang ada.