JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali mencatatkan aliran dana asing yang masif pada perdagangan Rabu, 19 November 2025.
Investor asing membeli saham senilai Rp16,3 triliun, sementara penjualan mereka tercatat Rp15,15 triliun, sehingga net foreign buy mencapai Rp1,67 triliun.
Fenomena ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek ekonomi dan kinerja korporasi domestik.
Saham Perbankan dan BOGA Jadi Primadona
Saham perbankan masih menjadi incaran utama investor asing, namun yang menonjol adalah Bintang Oto Global (BOGA).
Net buy saham BOGA terjadi di pasar negosiasi senilai Rp583,5 miliar pada harga Rp520 per lembar, menjadikannya saham dengan pembelian asing terbesar.
Diikuti Bank Mandiri (BMRI) Rp285,7 miliar, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp162,3 miliar, dan Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp87,7 miliar.
Top 10 Saham Asing Terbanyak Beli
Berikut sepuluh saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan kemarin:
BOGA – Rp583,5 miliar
BMRI – Rp285,7 miliar
BHAT – Rp254,4 miliar
BBRI – Rp162,3 miliar
TLKM – Rp106,6 miliar
BBNI – Rp87,7 miliar
MDKA – Rp83,3 miliar
BBCA – Rp77,8 miliar
BREN – Rp65,9 miliar
COIN – Rp54,6 miliar
Saham-saham ini menjadi sorotan karena performa solid dan prospek sektor masing-masing yang menarik bagi investor global.
IHSG Menguat Didukung Sektor Strategis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada 8.406,58, naik 44,65 poin atau 0,53%.
Sebanyak 335 saham menguat, 285 melemah, dan 191 stagnan, dengan transaksi mencapai Rp30,03 triliun dari 45,4 miliar saham.
Mayoritas sektor bergerak positif, terutama kesehatan, industri, dan keuangan. Sementara sektor properti dan barang baku mencatatkan kinerja negatif.
Suku Bunga BI Jadi Pemicu Optimisme
Penguatan saham sektor perbankan dan emiten berkapitalisasi besar sejalan dengan keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan.
Kebijakan ini memperkuat sentimen positif investor asing, mendorong permintaan saham secara agresif, dan menjadi momentum masuknya modal global ke pasar domestik.