JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) menegaskan target produksi dan penjualan batu bara tahun 2025 tetap berada di jalur yang telah ditetapkan. Perusahaan menargetkan total produksi mencapai 14,5–14,6 juta ton, termasuk kontribusi dari aktivitas perdagangan pihak ketiga.
Sekretaris Perusahaan UNTR, Ari Setiyawan, mengatakan realisasi produksi hingga menjelang akhir tahun masih sesuai rencana. "Tahun ini proyeksinya sekitar 14,6 juta ton," ujarnya di PLTM Besai Kemu, Lampung, Jumat (21/11/2025).
Data Penjualan Menunjukkan Kinerja Stabil
Optimisme UNTR diperkuat oleh catatan penjualan sembilan bulan pertama yang sudah dipublikasikan melalui laporan operasional perusahaan. Data menunjukkan penjualan berjalan stabil dan tidak ada deviasi signifikan dari target awal.
"Coal sales-nya 14,6 (juta ton) ya," kata Ari, menegaskan bahwa kinerja penjualan batu bara selama tahun berjalan sejalan dengan ekspektasi manajemen.
Tantangan Logistik Tidak Ganggu Target
Meski menghadapi tantangan logistik pada beberapa periode, UNTR menilai hal ini tidak menghambat pencapaian target tahunan. Perusahaan telah menyiapkan strategi penjadwalan dan manajemen distribusi yang adaptif terhadap kendala tersebut.
"Ekspektasi kita sih sesuai ya targetnya, karena kan kita sudah buat kayak plan sales-nya ya," tambah Ari, menegaskan kesiapan UNTR menghadapi dinamika pasar batu bara.
Basis Rencana Peningkatan Produksi Mendatang
Dengan capaian yang konsisten sepanjang 2025, UNTR menilai kinerja batu bara melalui entitas anak, seperti PT Turah Turangga Agung (TTA) dan PT ABM Investama Tbk (ABBM), menjadi fondasi untuk rencana peningkatan produksi pada periode mendatang.
Perusahaan menekankan pentingnya strategi jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan sekaligus memperluas pasar, termasuk potensi ekspor, untuk mendukung pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan.
Proyeksi Ke Depan dan Strategi Bisnis
UNTR tetap fokus pada efisiensi operasional dan optimalisasi distribusi agar target tahunan tidak hanya tercapai, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Strategi ini meliputi penguatan logistik, manajemen stok, dan pemanfaatan jaringan perdagangan pihak ketiga.
Manajemen berharap, dengan pencapaian target tahun 2025, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan investor sekaligus mendukung pertumbuhan sektor batu bara nasional di tengah fluktuasi harga komoditas global.