JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan capaian signifikan pada Oktober 2025 dengan layanan kecerdasan buatan (AI) mereka yang telah melayani lebih dari 130 kampus di seluruh Indonesia. 

Mayoritas perguruan tinggi yang terlayani memiliki minimal 5.000 mahasiswa.

Director & Chief Business Officer Indosat, Muhammad Danny Buldansyah, menekankan bahwa perusahaan tidak hanya menyediakan layanan, tetapi juga fokus mengembangkan berbagai kasus pemanfaatan AI sesuai kebutuhan kampus.

AI Membantu Transformasi Proses Akademik

Danny menyoroti manfaat AI dalam dunia pendidikan, salah satunya mempercepat pemeriksaan jurnal atau tugas mahasiswa. Selain itu, pekerjaan administratif seperti proses pendaftaran dapat dilakukan lebih efisien dengan dukungan AI.

“Beberapa use case AI yang kami kembangkan diharapkan bisa diterapkan secara luas di perguruan tinggi, sehingga memberi dampak positif nyata terhadap pendidikan,” ujarnya.

Tantangan Adopsi AI di Dunia Pendidikan

Meski AI menawarkan banyak keunggulan, Indosat menghadapi tantangan dalam memperkenalkan teknologi ini ke perguruan tinggi. Banyak institusi masih skeptis dan memilih melakukan observasi terhadap efektivitas AI sebelum mengadopsinya secara penuh.

“Mereka masih wait and see,” kata Danny. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi dan demonstrasi penggunaan AI menjadi kunci untuk memperluas adopsi teknologi di kampus.

Indonesia AI Day Dorong Transformasi Pendidikan Tinggi

Untuk memperkuat penetrasi AI, Indosat menyelenggarakan Indonesia AI Day for Higher Education. Acara ini mempertemukan rektor, pimpinan IT kampus, pakar global, dan mitra teknologi untuk membahas transformasi pendidikan tinggi di era kecerdasan buatan.

Kegiatan ini mendorong pergeseran kampus dari metode tradisional menuju ekosistem pembelajaran cerdas, yang menekankan pemanfaatan teknologi, keamanan digital, dan pengalaman mahasiswa.

Partisipasi Global dan Kolaborasi Strategis

Indonesia AI Day diikuti oleh lebih dari enam puluh universitas dari berbagai wilayah di Indonesia, serta partisipasi institusi internasional seperti The Education University of Hong Kong dan Google for Education.

Kolaborasi ini diharapkan memperluas wawasan kampus tentang pemanfaatan AI dan menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pionir dalam adopsi AI di pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.

Visi Indosat untuk Masa Depan Pendidikan

Indosat menargetkan ekspansi layanan AI yang lebih luas dengan menghadirkan berbagai solusi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kampus. Langkah ini sejalan dengan visi membangun ekosistem pendidikan yang lebih adaptif, efisien, dan berbasis teknologi.

Danny menekankan bahwa transformasi ini bukan sekadar adopsi alat, tetapi membentuk budaya pembelajaran baru yang mengutamakan teknologi, kolaborasi, dan inovasi di kalangan mahasiswa dan tenaga pengajar.

Kalau mau, saya bisa buatkan versi lebih panjang sekitar 850–900 kata dengan menambahkan contoh implementasi AI di kampus, testimoni universitas, dan tren global AI di pendidikan, supaya artikel lebih lengkap dan siap untuk diterbitkan.