JAKARTA - Pemerintah menyiapkan pembangunan peternakan sapi skala besar untuk memenuhi kebutuhan susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini diambil karena permintaan susu diprediksi meningkat seiring perluasan program.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menyebut produksi ditargetkan mencapai sekitar tiga juta liter per hari. Hal ini menjadi perhatian utama agar pasokan tidak terganggu dan harga bahan pangan tetap stabil.
Upaya Kemandirian Pangan Lewat Diversifikasi
Selain sapi perah, pemerintah juga menyiapkan produksi susu kedelai sebagai pelengkap. Langkah ini sejalan dengan upaya kemandirian pangan, mengingat kedelai masih banyak diimpor.
“Kebutuhan tahu dan tempe untuk dapur MBG bisa mencapai 200–300 kilogram per dapur per hari,” ujar Nanik. Fokus pada kedelai dan produk lokal ini diharapkan menekan ketergantungan impor sekaligus mendukung asupan gizi anak.
Pengamanan Bahan Pangan Lainnya
Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional diminta membuka lahan baru untuk sayuran. Menteri Koperasi menyiapkan dana awal sekitar Rp300 miliar untuk mendukung koperasi di sektor hortikultura dan peternakan.
Produksi telur dan ayam juga mendapat perhatian, mengingat harga mulai naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Nanik menjelaskan opsi substitusi telah disiapkan, misalnya mengganti sebagian jatah telur anak dengan daging sapi atau telur puyuh jika stok terbatas.
Lahan dan Sistem Terintegrasi Peternakan
Untuk daging dan ternak, pemerintah menyiapkan lahan seluas 500 ribu hektare—200 ribu di Jawa dan 300 ribu di luar Jawa. Sistem terintegrasi antara pakan dan peternakan diterapkan untuk efisiensi dan kestabilan pasokan.
Koordinasi lintas kementerian diperkuat setelah PP Nomor 28 yang memperluas kewenangan BGN. TNI AD dilibatkan melalui Kodim untuk membudidayakan ayam dan menanam sayur, sementara Mendagri mendorong pemanfaatan lahan kosong di daerah.
Tujuan Akhir: Bahan Baku Aman, Harga Stabil
Semua langkah ini bertujuan memastikan bahan baku MBG tersedia tanpa menekan pasar. Nanik menekankan bahwa pergerakan cepat semua pihak diperlukan karena tanda kenaikan harga, termasuk buah, sudah muncul.
“Targetnya jelas: bahan baku aman, harga stabil,” tuturnya. Dengan strategi terpadu ini, pemerintah berharap program MBG dapat berjalan optimal sambil menjaga kestabilan ekonomi masyarakat.