Kereta Api

Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Dorong Mobilitas Nataru

Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Dorong Mobilitas Nataru
Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Dorong Mobilitas Nataru

JAKARTA - Menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pemerintah kembali mengandalkan sektor transportasi sebagai penggerak aktivitas ekonomi masyarakat. 

Tahun ini, strategi yang ditempuh adalah pemberian diskon tarif perjalanan, termasuk pada moda kereta api yang menjadi pilihan utama jutaan penumpang di musim liburan.

Program tersebut disiapkan sebagai bagian dari paket kebijakan akhir tahun untuk menjaga kelancaran mobilitas. Pemerintah menilai kemudahan akses transportasi dapat memicu perputaran ekonomi yang lebih merata di berbagai daerah.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya kebijakan tarif terjangkau. “Presiden mengarahkan agar insentif tarif disiapkan guna membuka peluang perjalanan yang lebih luas. Mobilitas masyarakat memiliki peran penting dalam menguatkan ekonomi pada periode Nataru 2025/2026,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat.

KAI Sediakan 182 Perjalanan dengan Tarif Diskon

Menindaklanjuti arahan tersebut, PT KAI (Persero) langsung menghadirkan program diskon untuk 182 perjalanan kereta api. Paket ini terdiri dari 156 KA reguler dan 26 KA tambahan, dengan total kuota mencapai 1.509.080 pelanggan.

Diskon sebesar 30 persen diberikan khusus untuk kelas ekonomi komersial dan berlaku pada periode keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Masyarakat dapat melakukan pemesanan melalui seluruh kanal resmi KAI, termasuk aplikasi Access by KAI.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan bahwa insentif tarif ini diharapkan memberikan ruang yang lebih fleksibel bagi masyarakat ketika merencanakan liburan panjang. “KAI mengimbau pelanggan melakukan pemesanan lebih awal melalui Access by KAI guna memastikan kuota diskon sesuai rencana perjalanan sehingga layanan Nataru berjalan lancar dan nyaman,” ucapnya.

Bagi keluarga yang ingin merayakan liburan, mengunjungi kerabat, atau berwisata, potongan harga ini dinilai mampu mengurangi beban biaya perjalanan sekaligus mempermudah mobilitas antarkota.

Penguatan Infrastruktur demi Kelancaran Nataru

Tidak hanya menyiapkan kuota dan skema pemesanan, KAI juga memperkuat seluruh aspek operasional untuk menghadapi lonjakan penumpang. Pemeriksaan jalur dan jembatan dilakukan secara menyeluruh pada 562 petak jalan, memastikan prasarana tetap aman di tengah potensi cuaca ekstrem akhir tahun.

Program peningkatan 2025 turut berlangsung bersamaan. KAI melakukan penggantian sejumlah komponen seperti wesel, rel, bantalan, balas, hingga pekerjaan thermit untuk memperkuat struktur jalur.

Dalam aspek mitigasi gangguan, terdapat 177 lokasi pantauan khusus, terdiri dari 110 titik di Jawa dan 67 titik di Sumatra. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko banjir, longsor, amblesan, hingga sambaran petir yang kerap terjadi di musim hujan.

Upaya tersebut menjadi prioritas mengingat volume perjalanan diproyeksikan meningkat signifikan selama liburan akhir tahun. Pemerintah menargetkan pelayanan yang lebih lancar, aman, dan minim hambatan.

Keamanan Diperketat di Ratusan Titik Rawan

Selain kesiapan infrastruktur, sektor pengamanan juga menjadi perhatian khusus. KAI memperkuat penjagaan di 248 titik rawan yang tersebar di sejumlah wilayah operasional. Untuk memastikan keamanan 24 jam, sebanyak 735 personel tambahan diturunkan.

Kolaborasi lintas lembaga turut dioptimalkan melalui kerja sama dengan Polsuska, TNI, Polri, Dishub, serta pemerintah daerah. Kehadiran petugas gabungan ditujukan untuk meningkatkan pengawasan, mencegah gangguan keamanan, dan mempercepat respons jika terjadi situasi darurat.

Keseluruhan persiapan ini menunjukkan keseriusan operator dalam menjamin layanan yang stabil selama puncak liburan. Dengan tingkat mobilitas yang diperkirakan melonjak, sinergi pengamanan menjadi faktor penting agar perjalanan masyarakat tetap nyaman.

Dampak Ekonomi dan Peluang Pergerakan Masyarakat

Di tengah tingginya minat perjalanan akhir tahun, kebijakan diskon tarif dipandang sebagai langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat. Program ini tidak hanya mendorong sektor transportasi, tetapi juga menggerakkan berbagai sektor terkait seperti pariwisata, perdagangan, hingga UMKM.

Pemerintah meyakini bahwa insentif tiket kereta dapat mempercepat pemulihan ekonomi regional. Mobilitas yang meningkat akan memicu permintaan barang dan jasa, sekaligus membuka ruang aktivitas ekonomi yang lebih luas di berbagai daerah tujuan wisata maupun kampung halaman.

Dengan adanya diskon ini, masyarakat memiliki pilihan perjalanan yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kenyamanan. Program Nataru 2025/2026 menjadi momentum penting untuk memastikan roda ekonomi tetap bergerak, sembari memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index