JAKARTA — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian sektor pertanian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyerahkan sebanyak 1 ton benih padi unggul hasil penangkaran mandiri kepada para petani di Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Senin (7/4/2025). Penyerahan ini menjadi langkah konkret Pemkot dalam mendukung petani lokal sekaligus menegaskan keberhasilan program pembenihan mandiri yang telah dirintis sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menjelaskan bahwa penyerahan benih ini merupakan bagian dari penguatan kapasitas pertanian berbasis lokal yang dikelola secara sistematis oleh DKPP.
“Saat ini kami telah memiliki lahan pembenihan seluas 4.000 meter persegi. Ke depannya, untuk menghasilkan 15 ton benih, kami membutuhkan lahan seluas 3 hektare,” kata Gin Gin.
Bandung Jadi Kota Pelopor Pembenihan Mandiri
Gin Gin menambahkan bahwa Kota Bandung menjadi salah satu daerah urban yang telah berhasil mengembangkan program pembenihan secara mandiri. Benih yang disalurkan kepada petani Cipamokolan merupakan hasil seleksi dari varietas lokal unggulan yang terbukti tahan hama dan mampu menghasilkan panen dengan produktivitas tinggi.
Menurutnya, benih tersebut telah melewati uji lapangan dan mendapat sambutan positif dari petani karena lebih cocok dengan kondisi geografis dan karakteristik lahan di wilayah Kota Bandung.
“Menurut laporan lapangan, para petani juga menyambut positif benih hasil penangkaran ini karena kualitasnya yang baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan lokal,” ujarnya.
Strategi Kemandirian Pangan di Tengah Ancaman Global
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menilai program kemandirian benih ini sebagai langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan kota di tengah tantangan global, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga pangan, serta potensi krisis distribusi akibat ketegangan geopolitik.
“Dengan benih yang kita kembangkan sendiri, kita tidak tergantung pada pasokan dari luar. Kita punya kontrol terhadap kualitas dan waktu tanam. Ini penting untuk menghadapi berbagai ancaman global yang bisa mempengaruhi distribusi pangan,” tegas Farhan.
Lebih dari sekadar inovasi pertanian, menurut Farhan, keberhasilan penangkaran benih ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan ketangguhan petani Kota Bandung, yang terus menjaga eksistensi pertanian di tengah arus urbanisasi.
“Bagi saya, petani Kota Bandung adalah pahlawan. Kita tidak bisa bicara ketahanan pangan tanpa mereka,” ujarnya penuh apresiasi.
Mendorong Kolaborasi Pemerintah dan Petani
Program pembenihan mandiri yang dijalankan DKPP juga mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan akademisi dalam proses pengembangan varietas unggul. Teknologi pertanian terkini dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam penangkaran benih.
Pemerintah Kota Bandung menargetkan agar dalam beberapa tahun ke depan, seluruh kebutuhan benih padi lokal dapat dipenuhi secara mandiri, sehingga meminimalisasi ketergantungan pada distribusi dari luar daerah.
Selain itu, strategi ini juga diharapkan dapat menurunkan biaya produksi para petani, meningkatkan pendapatan mereka, serta mendorong regenerasi petani muda di tengah pesatnya alih fungsi lahan di wilayah perkotaan.
Petani Sambut Positif Inisiatif Pemkot
Salah satu perwakilan petani Cipamokolan yang hadir dalam penyerahan benih menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa benih unggul tersebut memberikan hasil panen lebih baik dibandingkan benih sebelumnya yang kerap bermasalah dengan hama dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Langkah ini menjadi bukti bahwa kebijakan pertanian di tingkat kota mampu menjawab tantangan lokal, asalkan didukung dengan perencanaan matang dan kemitraan yang kuat dengan masyarakat tani.