Prabowo

Program Becak Listrik Prabowo Dorong Ekonomi Lansia Indonesia

Program Becak Listrik Prabowo Dorong Ekonomi Lansia Indonesia
Program Becak Listrik Prabowo Dorong Ekonomi Lansia Indonesia

JAKARTA - Perubahan lanskap transportasi akibat hadirnya layanan berbasis aplikasi membuat banyak pengayuh becak lansia tersisih dari mata pencaharian. 

Di tengah kondisi itu, program becak listrik yang digagas melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) hadir sebagai upaya memulihkan kesejahteraan kelompok rentan tersebut.

Inisiatif ini menjadi sorotan karena sebagian besar pendanaannya berasal dari dana pribadi Presiden terpilih Prabowo Subianto. Program ini menunjukkan pendekatan berbeda dalam membantu pekerja informal, terutama mereka yang mengalami keterbatasan fisik dan akses peluang baru akibat usia.

Sejak awal 2024, GSN telah mendistribusikan ribuan unit becak listrik kepada para pengayuh lansia. Penyaluran dilakukan bahkan sebelum Prabowo resmi menjabat, menegaskan bahwa program ini memiliki urgensi dan fokus sosial yang kuat.

Ribuan Becak Listrik untuk Pengayuh di Atas 60 Tahun

Hingga kini, sebanyak 2.303 unit becak listrik telah disalurkan. Distribusi awal diprioritaskan untuk pengayuh berusia di atas 60 tahun yang tersebar di wilayah Pulau Jawa. Kelompok ini dinilai paling terdampak oleh kompetisi dengan moda transportasi modern.

Program ini hadir sebagai respons langsung terhadap penurunan pendapatan pengayuh becak tradisional. Seiring perkembangan teknologi, banyak dari mereka kehilangan pelanggan dan mengalami kesulitan untuk mengejar ritme kerja yang semakin cepat.

Wakil Ketua Yayasan GSN, Nanik S Deyang, menjelaskan bahwa program tersebut sudah memberikan dampak positif bagi para penerima. Menurutnya, bantuan becak listrik membuat lansia dapat bekerja tanpa tekanan fisik berat, sekaligus menjadi alat kerja yang memberi peluang ekonomi baru.

Banyak pengayuh lansia yang sebelumnya hampir menyerah kini kembali memiliki optimisme. Dengan bantuan ini, mereka bisa kembali menyambung hidup tanpa harus memaksakan tenaga sebagaimana saat mengayuh becak konvensional.

Pendapatan Naik dan Semangat Kerja Kembali Menguat

Dalam penjelasannya, Nanik menegaskan bahwa manfaat program ini terlihat jelas dari kenaikan pendapatan para lansia. “Pendapatan mereka itu meningkat, minimal bisa tiga kali. Saya juga kaget sekarang, jadi pada bersemangat,” ujarnya.

Pendapatan yang meningkat ini menunjukkan bahwa inovasi becak listrik tidak hanya memudahkan pekerjaan tetapi juga meningkatkan nilai jasa mereka di mata masyarakat. Penumpang merasa lebih nyaman, sementara pengayuh dapat bekerja lebih efisien tanpa hambatan tenaga.

Sebelum program ini hadir, banyak pengayuh lansia terpinggirkan akibat semakin kuatnya dominasi transportasi daring. Ditambah dengan keterbatasan fisik, mereka kesulitan mengejar ritme kerja. Becak listrik memberikan solusi konkret atas masalah tersebut, memungkinkan lansia tetap berkarya dengan cara yang bermartabat.

Program ini sekaligus menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di lingkungan-lingkungan tradisional, di mana keberadaan becak masih menjadi bagian penting dari mobilitas warga.

Target 10.000 Unit dan Dukungan Industri Lokal

Program becak listrik ini tidak berhenti pada jumlah yang telah disalurkan. Nanik menyampaikan bahwa GSN menargetkan distribusi hingga 10.000 unit. Untuk mencapai angka tersebut, produksi dilakukan oleh dua perusahaan dalam negeri, yakni LEN dan Pindad.

Menariknya, becak listrik yang digunakan dalam program ini merupakan inovasi pertama di dunia. Pengerjaannya membutuhkan waktu lebih panjang karena mempertimbangkan kualitas, keamanan, hingga ketahanan baterai agar dapat digunakan sehari-hari oleh para lansia.

Meski demikian, GSN tetap optimistis. Realisasi hingga akhir tahun diperkirakan bisa mencapai sekitar 5.000 unit, sebelum jumlah total digenjot pada tahun-tahun berikutnya.

Prabowo sendiri sempat menawarkan bantuan modal usaha bagi mereka yang ingin mengubah profesi. Namun sebagian besar pengayuh memilih tetap melanjutkan pekerjaan yang sudah dijalani puluhan tahun. Profesi pengayuh becak bagi mereka bukan sekadar mata pencaharian, tetapi bagian dari identitas dan kebanggaan.

Penguatan Martabat dan Arah Baru Dukungan Sosial

Program ini menjadi contoh pendekatan baru dalam mendukung tenaga kerja sektor informal. Bantuan yang diberikan tidak hanya berbentuk alat kerja, tetapi juga mengembalikan martabat, harapan, dan ruang berkarya bagi para lansia.

Becak listrik memungkinkan mereka tetap produktif tanpa harus menguras tenaga. Di sisi lain, keterlibatan industri lokal seperti LEN dan Pindad memperkuat nilai tambah ekonomi dalam negeri.

Inisiatif ini memperlihatkan bahwa teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan semata menggantikan pekerjaan tradisional. Jika target 10.000 unit tercapai, program ini berpotensi menjadi model nasional dalam pemberdayaan lansia dan pekerja informal di berbagai sektor.

Dengan dampak positif yang telah dirasakan ribuan penerima, diharapkan program ini terus berjalan konsisten dan memberikan manfaat yang lebih luas. Bagi banyak pengayuh becak lansia, becak listrik bukan hanya alat kerja, tetapi juga simbol kesempatan baru dalam menghadapi era modern.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index